Mau melihat buaya (Crocodylidae) dialam bebas?
Pasti diperlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit, belum lagi ada kemungkinan mendapat halangan dan bahaya yang tidak diharapkan
Sepengetahuan Saya, di Pulau Kalimantan ini, ada lima tempat penangkaran buaya, (Balikpapan, Samarinda, Tanjung Redeb, Tarakan, dan Batulicin) dan mungkin saja terdapat juga diwilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah
Untuk pengunjung yang berminat mencicipi menu daging buaya, tersedia warung kecil yang menjual sate dan sup buaya, disitu juga dijual asesoris berupa kalung dan gelang dari tulang dan gigi buaya
Buaya ini umumnya menghuni habitat perairan, seperti sungai, danau, dan rawa, serta lahan basah lainnya, dan ada pula jenis buaya yang hidup di air payau seperti buaya muara
Pasti diperlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit, belum lagi ada kemungkinan mendapat halangan dan bahaya yang tidak diharapkan
Dari
pada memboroskan waktu dan tenaga, dan juga tidak ada garansi dapat
melihat buaya tersebut di alam bebas, maka Saya putuskan untuk melihat
buaya ditempat penangkarannya saja
Untuk
memenuhi keinginan tersebut, Saya berangkat ke Balikpapan, Kalimantan Timur, dikota
ini terdapat tempat penangkaran buaya yang dimiliki oleh perorangan dan boleh
dikunjungi oleh umum dengan membayar tiket masuk
Nama
tempat penangkaran tersebut adalah Taman Wisata Borneo Life terletak di Manggar (Teritip) 27 Km sebelah
timur kota Balikpapan, akses jalan untuk menuju tempat ini lumayan baik dan
dapat didatangi dengan kendaraan umum maupun pribadi
Sepengetahuan Saya, di Pulau Kalimantan ini, ada lima tempat penangkaran buaya, (Balikpapan, Samarinda, Tanjung Redeb, Tarakan, dan Batulicin) dan mungkin saja terdapat juga diwilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah
Keberadaan
Taman Wisata Borneo Life sudah ada sejak tahun 2000 lalu, dan saat ini memiliki
sekitar 1.500 ekor buaya dengan berbagai ukuran
Peternakan
ini dikembangkan secara intens dengan campur tangan manusia sehingga tingkat
keberhasilan hidup buaya tersebut sejak menetas sampai menjadi dewasa mencapai 90 persen lebih
Bandingkan
dengan keberhasilan tingkat hidup Buaya di alam bebas, sejak menetas dari
telurnya sampai menjadi buaya dewasa, paling banyak kurang dari 10 persen saja yang dapat survive,
karena adanya predator dan ulah sebagian orang yang melakukan penangkapan
secara illegal
Setelah
membayar tiket masuk sebesar 5 ribu rupiah, Saya memasuki peternakan buaya
tersebut, Luas seluruh lahan Borneo Life sekitar 10 Ha, dan lahan yang telah
terpakai untuk penangkaran buaya kurang lebih 1 Ha, sisanya untuk penghijauan,
bangunan, dan jalanan
Jalan masuk utama untuk pengunjung selebar 6 x 60 Meter, disamping kanan dan kiri
jalan tersebut terdapat kolam berisi buaya yang ditempatkan didalam beberapa
kandang beton berpagar kawat dengan ukuran 10 x 10 Meter yang berisi buaya
sekitar 15 sd 20 ekor per kandangnya
Pengunjung
yang datang dapat melihat buaya tersebut dari sebuah lorong atau gang selebar dua meter
yang sengaja dibuat untuk para pengunjung dan untuk keperluan petugas
peternakan yang ingin memberi makan dan membersihkan kandang serta keperluan
lainnya
Tempat
wisata ini terkesan bersih dan terawat, terdapat beberapa papan peringatan yang
mengingatkan agar pengunjung agar waspada jika berada dekat dengan kandang
buaya
Untuk pengunjung yang berminat mencicipi menu daging buaya, tersedia warung kecil yang menjual sate dan sup buaya, disitu juga dijual asesoris berupa kalung dan gelang dari tulang dan gigi buaya
Produk olahan lainnya adalah minyak buaya, katanya? untuk pengobatan penyakit kulit, disitu dijual juga tangkur buaya yang telah diolah dalam kapsul maupun dalam bentuk cair yang dapat diminum ditempat (katanya lagi?) untuk obat kuat pria
Saya hanya melihat-lihat saja dan tidak tertarik untuk membelinya karena Saya lebih tertarik untuk melihat buayanya
Buaya
yang Saya lihat disitu ukurannya tubuhnya relatif kecil (panjang sekitar 2 sd 3
meter), Menurut
perkiraan Saya, buaya ini termasuk jenis Buaya Siam (Crocodylus Siamensis)
Daerah
penyebaran Buaya Siam secara alami dapat dijumpai di Kalimantan Timur, sebagian
Jawa, sebagian Malaysia, Laos, Kamboja, Thailand dan Vietnam
Buaya
jenis ini sekarang terancam punah di wilayah sebarannya, dan bahkan pada
beberapa tempat tertentu telah punah
Buaya ini umumnya menghuni habitat perairan, seperti sungai, danau, dan rawa, serta lahan basah lainnya, dan ada pula jenis buaya yang hidup di air payau seperti buaya muara
Setelah
menghabiskan waktu hampir tiga jam ditempat tersebut, Saya kembali ke
Balikpapan untuk melanjutkan perjalanan ke kota Samarinda
Didalam
perjalanan pulang Saya sempat berpikir, Apakah pemilik peternakan ini selain
menangkar dan mengambil hasil dari peternakan yang dikelolanya, tetapi juga
ikut melestarikan keberadaan buaya di daerah ini
Misalnya dengan cara melepaskan beberapa ekor secara berkala kealam bebas, seperti yang telah dilakukan oleh pemerintah Thailand di Taman Nasional Bang Sida dekat kota Kamboja yang secara teratur melepaskan beberapa buaya muda kealam liar dengan maksud agar buaya ini tidak punah dimasa mendatang
Misalnya dengan cara melepaskan beberapa ekor secara berkala kealam bebas, seperti yang telah dilakukan oleh pemerintah Thailand di Taman Nasional Bang Sida dekat kota Kamboja yang secara teratur melepaskan beberapa buaya muda kealam liar dengan maksud agar buaya ini tidak punah dimasa mendatang
Membayangkan
hal itu Saya tersenyum sendiri, karena tidak yakin dengan kerelaan pemilik peternakan tersebut
untuk melepaskan beberapa buayanya kealam bebas
Mungkin, Perlu campur tangan pemerintah setempat untuk melakukan pengawasan dan pengendalian serta mengatur regulasinya lebih lanjut kedepan
Mungkin, Perlu campur tangan pemerintah setempat untuk melakukan pengawasan dan pengendalian serta mengatur regulasinya lebih lanjut kedepan
Sejauh
ini diketahui hanya ada sekitar tujuh spesies (atau subspesies) buaya yang ditemukan
di Indonesia, yaitu, Buaya
Mindoro atau buaya Filipina (Crocodylus Mindorensis), Buaya Irian (Crocodylus Novaeguineae), Buaya Air Asin (Crocodylus Porosus), Buaya Kalimantan (Crocodylus Raninus),
Buaya air tawar atau buaya Siam (Crocodylus Siamensis), Buaya Sahul (Crocodylus spinov),
dan Buaya Senyulong (Tomistoma Schlegelii)
Sedangkan Buaya Darat, tidak termasuk didalam spesies diatas
Sedangkan Buaya Darat, tidak termasuk didalam spesies diatas
Artikel Wisata Lain, Waduk Riam Kanan, Syurga yang tersembunyi?