Pada
bulan lalu, dalam perjalanan dari Samarinda menuju ke Balikpapan, ketika sampai
dipertigaan jalan antara Samboja dan Balikpapan, Saya singgah untuk
mengisi bahan bakar dan menunaikan sholat dzuhur di SPBU yang terdapat disitu
Sambil
minum kopi dikantin SPBU, Saya bertanya
kepada Bapak penjaga kantin
“Jika
Saya mau ke Balikpapan lewat Samboja, jalan yang mau dilewati kondisi gimana
Pak?”
“Kondisi
jalan lumayan baik Pak, cuma jarak tempuhnya lebih jauh sekitar 15Km, kendaraan
yang lewat agak sepi, Bapak bisa lebih cepat sampai ke Balikpapan” Jelas Beliau
“Terimakasih
untuk informasinya Pak”Sahutku sambil membayar harga minuman
Kemudian
mesin kendaraan Saya nyalakan, dan Saya memutuskan untuk menempuh jarak yang
lebih panjang untuk masuk ke Balikpapan melalui Samboja
Pertimbangan
Saya sederhana saja, Lalu lalang kendaraan tidak padat, pastinya lebih aman untuk
berkendara dan lebih cepat sampai ketujuan
Hal
lain lagi adalah, karena diantara dua kota ini terdapat dua tempat objek
wisata, yaitu Wisata Borneo Life (Penangkaran Buaya) dan Wisata Pantai Lamaru, keduanya
sudah lama tidak Saya datangi
Ketika
memasuki Desa Teritip, hari sudah menjelang siang, Saya memilih untuk singgah di
Pantai Lamaru saja
Pantai
Lamaru, adalah salah satu objek wisata alam yang terdapat di kota Balikpapan,
Kalimantan Timur
Terletak
di Desa Teritip yang berjarak sekitar 24 Km ke sebelah timur dari kota
Balikpapan
Keadaan
jalan dan jembatan menuju tempat wisata ini umumnya baik dan dapat didatangi
dengan kendaraan sekitar 30 menit dari pusat kota
Setelah
membayar tiket masuk untuk orang dan kendaraan sebesar 25ribu, Saya masuk ke
Pantai Lamaru
Harga
tiket masuk ini menurut Saya, lumayan mahal jika hanya untuk masuk kesebuah objek
wisata pantai saja, tanpa adanya fasilitas hiburan tambahan lain
Oke
lah, masalah harga tidak masalah, hitung-hitung membantu pihak pengelola, untuk
dapat menata tempat wisata ini menjadi lebih baik lagi kedepannya
Kondisi
tempat wisata, berupa pantai berpasir dengan warna pasir putih abu-abu, pada
bibir pantai terdapat beberapa pohon besar yang sengaja ditanam dengan teratur,
menciptakan suasana menjadi teduh dan adem
Karena
teduh dan rindang, pengunjung tidak perlu mendirikan atau menyewa kemah, cukup
menggelar tikar saja untuk lesehan bersama (kecuali bila sedang hujan)
Tempat
wisata ini berhadapan dengan Selat Sulawesi, air laut terlihat biru muda jernih,
laut tenang berombak kecil, angin tidak terlalu kencang, cukup aman bagi pengunjung
yang berminat untuk berenang atau naik Banana Boat ataupun hanya sekedar
berjalan dibibir pantai sambil mengumpulkan kerang kecil yang banyak terdapat
disitu
Oh
iya, menurut keterangan petugas security, pada bulan-bulan tertentu ombak dan
angin laut lumayan besar, kurang nyaman dan tidak aman untuk pengunjung
Pikiran
Saya sempat melayang sejenak, membayangkan tempat wisata sejenis yang ada di “banua”
(Pantai Takisung di Kalimantan Selatan)
Sepertinya
pengelola Pantai Takisung di Kalimantan Selatan sekali waktu perlu melakukan
study banding ke Pantai Lamaru ini
Sambil
menikmati segarnya es kelapa muda, sempat Saya amati beberapa kelebihan yang
dimiliki oleh tempat wisata ini
Wisata
Pantai Lamaru terlihat asri, teduh, bersih dan luas (jauh lebih
bersih dari pada Pantai Kuta di Bali)
Tempat
parkir mobil dan motor disetting ditengah area wisata, tentunya ada pendapatan
tambahan yang bisa ditarik dari biaya parkir kendaraan yang masuk kelokasi
wisata
Penjual
makanan dan minuman disatukan tempatnya pada beberapa bangunan besar yang sengaja
dibangun untuk itu, dengan sendirinya sampah dan limbah basah terkonsentrasi
pada satu tempat saja
Tidak
tampak keberadaan pedagang asongan, kecuali untuk persewaan Alat renang (ban
dll), Banana Boat, dan penjual layang-layang,
Tempat
wisata ini sepertinya dimanage secara professional oleh pengelolanya, selain
adanya security intern, terdapat juga petugas kepolisian pada beberapa tempat
tertentu
Pantai
Lamaru ! Suatu waktu Saya akan datang lagi berkunjung kesini, pada waktu dan
suasana yang berbeda
Setelah
hampir dua Jam Saya menghabiskan waktu disini, kemudian Saya meninggalkan Pantai Lamaru
untuk melanjutkan perjalanan menuju Balikpapan