Sekilas
tentang Pasar Terapung
Pasar
Terapung atau apapun nama lainnya, hampir bisa ditemukan di seluruh wilayah
Indonesia, terutama pada kota-kota yang
dilalui oleh sebuah sungai besar, bahkan pasar jenis ini bisa ditemukan juga
dinegara lainnya di Asia seperti, Thailan, China, Filipina, dan Malaysia
Perkiraan
terbentuknya Pasar Tradisional Terapung dalam konten tulisan ini lebih ditujukan kepada
Pasar Tradisional Terapung yang terdapat di Kota Banjarmasin
Pasar
Terapung terjadi secara alamiah, karena adanya beberapa kondisi setempat yang saling
menunjang, seperti
-Tersedianya
tempat (sungai) yang mudah didatangi
-Tersedianya
perahu sebagai alat tranportasi utama
-Adanya
komoditi yang bisa diperdagangkan
-Adanya
Penjual, Pembeli, dan penggembira
-Ditempat
itu belum tersedia sarana jalan atau jembatan yang memadai
Pasar
Terapung secara harfiah bisa diartikan sebagai tempat bertemunya antara Penjual
dan Pembeli pada suatu tempat (sungai), perahu atau sampan sebagai sarana transportasi utamanya
Pada
suatu saat, jika ditempat itu telah tersedia jalan dan jembatan serta sarana
pendukung lainnya, maka diperkirakan Pasar Tradisional Terapung akan hilang
dengan sendirinya atau paling tidak akan bergeser lebih kehulu dari bagian sungai yang ditempatinya sekarang
Dengan
kata lain keberadaan Pasar Terapung nantinya bakal tergerus secara alami oleh
arus modernisasi
Bisa
jadi, Pendapat diatas salah ! Mengapa?
Seiring dengan berjalannya waktu,
keberadaan “Pasar Terapung Tradisional” sangat dimungkinkan sekali akan berubah
menjadi sebuah “Pasar Terapung (yang dikelola oleh) Pemerintah” artinya, dimungkinkan
adanya campur tangan Pemerintah Daerah yang mengatur, menata, dan mengelola Pasar
Terapung sebagai salah satu asset Wisata Daerah yang harus dilestarikan
keberadaannya
Hak
Cipta Pasar Terapung
Pasar
Terapung pada awalnya adalah sebuah Pasar Tradisional biasa, bukanlah sebuah Objek
Wisata, maka dari itu keberadaannya tidak bisa diklaim sebagai sebuah objek
wisata milik daerah tertentu
Yang
paling masuk diakal adalah adanya “kejelian” Pemerintah Daerah Banjarmasin dalam
melihat potensi dan peluang keberadaan Pasar Tradisional ini untuk kemajuan dan
perkembangan pariwisata di Kalimantan Selatan
Pasar
Terapung memiliki nilai jual dan jika dipromosikan dengan baik, dapat menarik
wisatawan untuk berkunjung ke daerah
Dampak
positip untuk daerah, Adanya aliran uang masuk (Devisa Daerah) berupa Perbelanjaan untuk
Penerbangan, Hotel dan Penginapan, Alat Transportasi Lokal, serta Pembelian Barang untuk Souvenir dan Makanan
Hal
yang perlu diperhatikan dalam berpromosi adalah,
"Tidak
muluk" Apa adanya sesuai dengan kenyataan (jangan melebih-lebihkan) agar
pengunjung yang datang tidak kecewa, kemudian berpotensi menyebarkan berita
yang kurang baik
Lokasi
Pasar Terapung
Ada
tiga tempat Pasar Terapung yang dapat dikunjungi
1.
Pasar Terapung di Muara Sungai Kuin
2.
Pasar Terapung di Desa Lok Baintan, dan
3.
Pasar Terapung di Jalan Sungai Mesa
Tiga
tempat tersebut, masing-masing mempunyai keunikan dan kelebihan tersendiri
Pasar
Terapung yang berada di Muara Kuin hanya dapat didatangi dengan kendaraan air
(Perahu Motor)
Kelebihannya,
Pasar Terapung ini adalah yang tertua di Banjarmasin, letaknya berdekatan
dengan tempat wisata lain seperti, Wisata Pulau Kembang, dan Wisata Syariah
Masjid Sultan Suriansyah serta Pemakaman Keluarga Sultan Banjar
Pasar
Terapung yang terletak di desa Lok Baintan dapat didatangi
dengan Kendaraan Darat maupun Kendaraan Air,
Pengunjung
biasanya lebih suka menggunakan kendaraan air, karena jalanan darat untuk
menuju ke Desa Lok Baintan ini masih kurang baik
Kelebihannya,
Disini masih bisa dilihat keberadaan dua buah jembatan gantung yang melintas
diatas Sungai Martapura, jembatan model begini sudah mulai langka di Banjarmasin
Pasar
Terapung yang ada di Jalan Sungai Mesa bisa didatangi dengan kendaraan
apa saja, karena letaknya berada ditengah kota
(Tempatnya berseberangan dengan Kantor Gubernur) tetapi Pasar Terapung ini hanya ada (dibuka) pada hari Minggu pagi saja
(Tempatnya berseberangan dengan Kantor Gubernur) tetapi Pasar Terapung ini hanya ada (dibuka) pada hari Minggu pagi saja
Kelebihannya,
Tempatnya mudah dijangkau, biayanya relatif lebih murah (karena tidak perlu menyewa perahu motor), dan biasanya ditempat ini selalu ada
pertunjukan gratis berupa Musik Dangdut dan Musik Panting
Perahu
Motor (Klotok) yang dapat disewa untuk menuju ke Pasar Terapung bisa ditemukan dipusat kota, diseputaran
Jembatan Antasari, Jembatan Merdeka, Jembatan Pasar Lama, dan Jembatan Banua
Anyar, harga sewanya dari pusat kota relatif lebih mahal karena jaraknya ke Pasar
Terapung lumayan jauh
Rute
ke Pasar Terapung
Untuk
menghemat biaya, sebaiknya menyewa perahu motor (Klotok) ditempat yang
berdekatan dengan lokasi Pasar Terapung yang akan dituju
Harga sewa Perahu Klotok berkisar antara 200 sd 250K (pulang pergi), harga ini jauh lebih murah ketimbang menyewa perahu motornya dimulai dari pusat kota
Harga sewa Perahu Klotok berkisar antara 200 sd 250K (pulang pergi), harga ini jauh lebih murah ketimbang menyewa perahu motornya dimulai dari pusat kota
Lain lagi ceriteranya, Jika
Anda ingin menikmati pemandangan dipinggiran sungai atau ingin melihat
rutinitas penduduk tepian Sungai Martapura pada pagi hari, Anda bisa mulai
naik perahu motor dari pusat kota
Ilustrasi
1, Jika Mau ke Pasar Terapung di Muara Sungai Kuin, Anda bisa datang dengan
mobil atau motor ke ujung Jalan Kuin Utara, atau Jalan Kuin Selatan, atau ke ujung Jalan
Belitung, kemudian dari sini mulai menyewa perahu motor (banyak terpampang
baliho dan tulisan Persewaan perahu motor dipinggir jalan)
Ilustrasi
2, Jika mau ke Pasar Terapung Lok Baintan, Anda bisa datang dengan mobil atau
motor kepasar yang ada di Desa Sungai Lulut, dari sini mulai menyewa perahu
motor, Pasar Desa Sungai Lulut dapat didatangi dari dua arah (dari Jl Pramuka atau
dari Jalan Veteran)
Ilustrasi
3, Jika mau ke Pasar Terapung di Jalan Sungai Mesa, Anda bisa datang dengan
mobil atau motor melalui ujung sebelah timur Jembatan Pasar Lama atau dari sisi
timur Jembatan Merdeka
Tips lainnya
Sehari sebelum keberangkatan sebaiknya survey dulu ke tempat persewaan
perahu motor, buat kesepakatan waktu dan harganya, kemudian catat nomer seluler
operator perahu motornya, agar ada kepastian untuk mendapatkan perahu motor, karena pada hari Minggu
dan Musim Liburan terkadang perahu motor yang ada, tidak mencukupi (Tidak
direkomendasi untuk membayar DP)
Hari
terbaik untuk melihat Pasar Terapung ini adalah pada Hari Minggu, sedangkan
waktu terbaiknya antara pukul
05.30 sd 09.00
Jika
cuaca tidak mendung atau hujan, Saya lebih suka hunting sunrise dilokasi ini, selebihnya
adalah mencicipi jajanan tradisional yang banyak dijajakan, sambil menikmati
riuhnya suasana pasar diatas sungai
Selamat
berwisata, dan dapatkan pengalaman yang unik !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar