Umratan,
Omra, atau lebih dikenal di Negara Indonesia dgn Umroh, Adalah kunjungan warga
muslim ke Baitullah di Mekah untuk melaksanakan ibadah keagamaan menurut tata
cara yang telah ditentukan, dan dapat dilakukan kapan saja disepanjang tahun
kecuali pada hari arafah dan hari tasyriq (bagi orang yang ber haji)
Halaman luar Masjid Nabawi |
Selain pengalaman spiritual yang bersifat pribadi yang tidak bisa Saya tuliskan secara detail disini, terdapat juga beberapa pengalaman lain dalam melaksanakan ibadah Umroh ini yang ingin Saya bagikan kepada pembaca, dgn harapan pengalaman ini nantinya dapat memberikan sedikit pembelajaran dan pencerahan
(Tulisan ini cukup panjang, tulisan Saya bagi menjadi beberapa bagian)
Banjarmasin-Jakarta-Jedah
Waktu setempat menunjukan angka 09.00 ketika Pesawat Garuda yang kami tumpangi dari Banjarmasin mendarat di Bandara Cengkareng, Alhamdulillah, tahap awal perjalanan pertama kali untuk menunaikan Ibadah Umroh ini telah dimulai
Waktu setempat menunjukan angka 09.00 ketika Pesawat Garuda yang kami tumpangi dari Banjarmasin mendarat di Bandara Cengkareng, Alhamdulillah, tahap awal perjalanan pertama kali untuk menunaikan Ibadah Umroh ini telah dimulai
Penumpang
turun dgn tertib, kemudian menuju ruang tunggu bandara untuk transit ke
Penerbangan berikutnya menuju jedah
Setelah hampir 2 jam menunggu, terdengar pemberitahuan agar penumpang dgn tujuan Jedah segera check In
Seusai urusan administrasi ticket dan paspor serta bagasi, kemudian kami memasuki Pesawat
Pada
pukul 12.05 pesawatpun tinggal landas meninggalkan Bandara Soekarno Hatta
menuju Jedah,Bersama
dgn sekitar 400 orang penumpang lainnya, kami memulai perjalanan panjang selama
9 jam
Pada
monitor TV yang ada didepan tempat duduk, terpampang data perjalanan yang
ditayangkan oleh garuda setiap 30 menit sekali, Kecepatan pesawat rata2, 945 Km
per Jam, Ketinggian jelajah sekitar 11.800 M (38.000 Feet), jarak terbang
Jakarta ke Jedah sekitar 7.980 Km, perbedaan waktu setempat (WIB) dgn waktu
tujuan selisih 4 Jam
Penumpang
terlihat ceria, mungkin ini perjalanan mereka yang pertama melaksanakan Ibadah
Umroh (termasuk Saya) dan sebagian mulai berkenalan dan berbincang dgn tetangga
duduknya, sebagian lagi ada yang melakukan sholat yang belum sempat dikerjakan
Pesawat
Boeing 747 berbadan lebar ini terasa nyaman sebagai alat angkut udara daripada
pesawat yang sebelumnya pernah Saya naiki, awak kabin ramah dan professional,
setelah mendapatkan dua kali makan dan satu kali snack, pada pukul 17.00 waktu
setempat, pesawatpun bersiap untuk mendarat di Bandara Jedah
Setelah
pesawat berhenti pada tempatnya, kami turun ke ruangan kedatangan untuk
mengurus bagasi dan melewati petugas imigrasi yang melakukan pemeriksaan paspor
Beberapa penumpang termasuk Saya menyempatkan untuk membeli sim card lokal (Mobily, Telkomselnya Arab Saudi) yang banyak dijajakan oleh penduduk setempat dgn harga 100 ribu yang berisi pulsa 40 real, ini adalah salah satu kiat yang Saya ketahui sebelum berangkat dari teman2 yang pernah kesini sebelumnya, yaitu cara untuk menghemat biaya percakapan per telepon atau kirim SMS ke Indonesia
Beberapa penumpang termasuk Saya menyempatkan untuk membeli sim card lokal (Mobily, Telkomselnya Arab Saudi) yang banyak dijajakan oleh penduduk setempat dgn harga 100 ribu yang berisi pulsa 40 real, ini adalah salah satu kiat yang Saya ketahui sebelum berangkat dari teman2 yang pernah kesini sebelumnya, yaitu cara untuk menghemat biaya percakapan per telepon atau kirim SMS ke Indonesia
Setelah urusan paspor dan bagasi selesai, kami keluar dari areal bandara untuk menuju bus yang akan membawa kami menuju kota Madinah
Ibu Mertua dan Anak Sulung Saya
Walau diatas kursi roda, tetap semangat
Jamaah dari Kabupaten Banjar
Suasana diruang tunggu Bandara Jedah
Keloter Jamaah dari Bandung, Jawa Barat
Bandar
udara pada waktu itu terlihat sepi dari penumpang lain kecuali rombongan kami,
juga tidak terlihat kios, toko dan penjual makanan dan semacamnya seperti yang
banyak kita jumpai dibandar udara tanah air
Bagian luar Bandara King Abdul Aziz
Bagian dalam Bandara King Abdul Aziz
Persiapan menaiki Bus, menuju ke Madinah
Waktu
tempuh dari Jedah ke Madinah, sekitar 5 jam, tidak banyak yang dapat Saya
ceriterakan dalam perjalanan ini, karena diluar terlihat gelap, Saya lirik jam
tangan, waktu sudah menunjukan pukul 20.00 (waktu Jedah)
Setelah melaksanakan sholat di Masjid setempat, dan makan malam dari kotak yang dibagikan, Saya pun mulai ketiduran, dan terbangun kembali sekitar pukul 24.00, karena bus telah sampai didepan hotel tempat kami menginap, setelah menerima kunci kamar, Saya melanjutkan kembali tidur yang sempat terganggu tadi, dan bersiap untuk bangun lagi pada dini hari utk melaksanakan sholat shubuh (bersambung... )
Perjalanan (2) Madinah Al Munawarah
Perjalanan (3) Mekah Al Mukaromah