Sholat adalah perintah Allah Swt, maka lakukan Sholat dengan
baik dan benar sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw, agar ibadah
kita dapat diterima oleh Allah Swt
Selain terpenuhi Syarat dan Rukun Sholat nya itu sendiri,
sebelumnya telah didahului juga dengan Mandi Junub (jika sedang Berhadas Besar),
Kemudian menyempurnakan Syarat dan Rukun Wudhunya, gunakan pakaian yang bersih dan
lakukanlah ditempat yang bersih pulak
Jadi, Kesempurnaan Ibadah Sholat, jika diurutkan dari yang
paling dasar adalah, Mandi Junub (Jika sedang ber hadas) , kemudian ber Wudhu, dan
kemudian melaksanakan Sholat
Sebelum masuk kedalam bab Wudhu dan Sholat, Tulisan ini diawali
dengan hal yang paling dasar, Mandi
Junub
Foto, Koleksi Google |
Mandi Junub
Mandi Junub, Menjadi kewajiban bagi setiap
orang islam yang telah menyatakan dirinya sebagai orang yang ber Iman.
Q.S Al-Maidah ayat 6
Wahai orang-orang yang beriman!
Apabila kamu hendak
melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan
sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub maka mandilah. Dan jika
kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus)
atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka
bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan
(debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan
kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.
Q.S An Nisa ayat ke 43
Wahai orang yang
beriman!
Janganlah kamu
mendekati shalat, ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang
kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu
hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekedar melewati jalan
saja, sebelum kamu mandi (mandi junub). Adapun jika kamu sakit atau sedang
dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan,
sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang
baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Sungguh, Allah
Maha Pemaaf, Maha Pengampun.
Mandi
junub berbeda dengan mandi biasa, baik niat maupun tata caranya.
Agar
lebih jelasnya, sebaiknya kita bahas secara runtut mulai dari alasan
diwajibkannya mandi junub, hingga tata caranya dalam beberapa versi.
Mengapa
Harus Mandi Junub?
Syaikh Dr. Yusuf Qardhawi, menjawab dan menjelaskan pertanyaan ini, bahwa mandi adalah ibadah yang ditetapkan Allah.
Syaikh Dr. Yusuf Qardhawi, menjawab dan menjelaskan pertanyaan ini, bahwa mandi adalah ibadah yang ditetapkan Allah.
Ibadah
haruslah dikerjakan sesuai syariat-Nya, baik itu diketahui hikmahnya atau
tidak.
Beliau
mengatakan banyak dokter yang menyatakan bahwa mandi setelah melakukan hubungan
biologis dapat mengembalikan kekuatan tubuh dan mengembalikan tenaga yang
hilang.
Mandi
sangat bermanfaat bagi tubuh dan jiwa kita, dan apabila ditinggalkan, maka
dapat menimbulkan mudharat.
Asal Usul Mandi Junub
Mandi junub berasal dari kata janaba yang berarti sisi atau bagian tertentu. Mandi junub bisa disebut sebagai mandi besar atau mandi wajib, dimana kita mandi menggunakan air suci mensucikan dengan mengalirkan air tersebut ke seluruh tubuh dari mulai ujung rambut hingga ujung kaki.
Mandi junub berasal dari kata janaba yang berarti sisi atau bagian tertentu. Mandi junub bisa disebut sebagai mandi besar atau mandi wajib, dimana kita mandi menggunakan air suci mensucikan dengan mengalirkan air tersebut ke seluruh tubuh dari mulai ujung rambut hingga ujung kaki.
Tujuannya sendiri
adalah menghilangkan hadas besar agar kita bisa suci dan sah melaksanakan
ibadah shalat.
Foto, Koleksi Google |
Siapa yang Diwajibkan
Mandi Junub?
Ada beberapa sebab
atau alasan mengapa seseorang harus mandi junub, yakni :
1.
Mengeluarkan air mani,
baik sengaja maupun tidak
2.
Setelah berhubungan
badan
3.
Setelah selesai
menstruasi
4.
Selesai
melahirkan/nifas
5.
Meninggal dunia
(dimandikan oleh orang lain)
Tata cara Mandi Junub
yang Benar
Tentang masalah mandi junub ini, ternyata ada beberapa riwayat hadits yang menyebutkan, yakni : dari Aisyah Ra, dan Maimunah binti Al Harits. Kedua wanita ini merupakan istri nabi, sehingga apa yang mereka sampaikan sudah pasti bisa menjadi tuntunan bagi kita semua.
Tentang masalah mandi junub ini, ternyata ada beberapa riwayat hadits yang menyebutkan, yakni : dari Aisyah Ra, dan Maimunah binti Al Harits. Kedua wanita ini merupakan istri nabi, sehingga apa yang mereka sampaikan sudah pasti bisa menjadi tuntunan bagi kita semua.
Menurut Hadits riwayat
Aisyah Ra
“Dari ‘Aisyah, isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR. Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316)
“Dari ‘Aisyah, isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR. Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316)
Dari keterangan hadits
diatas, dapat kita rincikan sebagai berikut ini :
1.
Tuangkan air untuk
membasuh kedua telapak tangan
2.
Berwudhu seperti wudhu
untuk sholat
3.
Ambil sebagian air
kemudian menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata
4.
Setelah itu ambil air
dan basuh kepala sebanyak tiga kali
5.
Lalu ambil air lagi
lalu basuh bagian tubuh menggunakan sabun dan seterusnya sebagaimana mandi
biasa
Menurut Hadits Riwayat
Maimunah Binti al-Harits
Dari Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Maimunah mengatakan,
Dari Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Maimunah mengatakan,
“Aku pernah
menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu
beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua
kali atau tiga kali. Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada
telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau
menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan
air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian
beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah itu
beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya (di
tempat yang berbeda).” (HR.
Bukhari no. 265 dan Muslim no. 317)
Menurut Hadits riwayat
Maimunah Ra, Rasulullah melakukan mandi junub caranya sebagai berikut :
1.
Mengambil air dengan
tangan kanan kemudian membasuh kemaluan dengan tangan kirinya
2.
Membersihkan tangan
kiri tadi dengan sabun
3.
Menyiram rambut sambil
memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata
4.
Lalu kemudian membasuh
kepala dengan air sebanyak 3 kali
5.
Berwudhu seperti wudhu
akan sholat , sampai bagian membasuh telinga kanan dan kiri
6.
Menyiram dan membasuh
semua bagian tubuh
7.
Lalu membasuh kedua
kaki
Setelah membaca dua
penjelasan diatas, kira-kira mana yang kita pilih?
Tidak perlu bingung,
karena menurut Aisyah Ra atau Maimunah Ibnu Al Harits, semuanya benar.
Maka dari Dari sinilah
kemudian ulama menggabungkan 2 hadits ini maka Tata Cara Mandi Junub Rasulullah
adalah sebagai berikut
1.
Mengambil air lalu
basuh kedua telapak tangan
2.
Membasuh kemaluan
dengan tangan kiri
3.
Cuci tangan kiri
dengan sabun, setelah bagian ini Rasulullah tidak menyentuh kemaluan lagi untuk
dibersihkan
4.
Menyela bagian
rambutnya dengan air (menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut
hingga rata)
5.
Basuh dan guyur kepala
6.
Berwudhu lengkap
sebagai wudhu akan sholat
7.
Mengguyur dan mebasuh
bagain tubuh secara keseluruhan kecuali kemaluan, kita dilarang untuk memegang
Kemaluan.
Niat
Mandi Junub
Niat ini dibaca dalam hati pada saat mulai membasuh
bagian manapun dari tubuh.
Lafadz Niat Mandi Besar adalah:
Lafadz Niat Mandi Besar adalah:
Latinnya:
Nawaitul Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi
Ta’alla
Artinya:
"Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar dari badanku, Wajib karena Allah Ta’ala."
Artinya:
"Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar dari badanku, Wajib karena Allah Ta’ala."
Begitulah tata cara mandi junub menurut Sunnah Rasulullah Saw, semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk kita semua.
(Kajian Ust. Adi Hidayat, Lc, Ma)
Sumber 1, Islamidia
Sumber 2, Bersama Islam
Sumber 2, Bersama Islam
Video Tata Cara Mandi janabah (Junub)
Sumber, Video oleh Naro Z Wibowo, Dipublikasikan tanggal 23 Des 2014
Selain tayangan Visualnya, Agar dicermati juga Narasi yang diucapkan oleh
Naratornya, Semoga ber manfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar